Kemiskinan
MASALAH KEMISKINANMasalah kemiskinan memang telah lama ada sejak dahulu kala. Pada masa lalu umumnyamasyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk minimnyakemudahan atau materi. Dari ukuran kehidupan modern pada masa kini mereka tidak menikmatifasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia pada jaman modern.Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alamnya mempunyai 49,5 juta jiwa penduduk yang tergolong miskin (Survei Sosial Ekonomi Nasional / Susenas 1998). Jumlah penduduk miskin tersebut terdiri dari 17,6 juta jiwa di perkotaan dan 31,9 juta jiwa di perdesaan.Angka tersebut lebih dari dua kali lipat banyaknya dibanding angka tahun 1996 (sebelum krisisekonomi) yang hanya mencatat jumlah penduduk miskin sebanyak 7,2 juta jiwa di Perkotaan dan15,3 juta jiwa perdesaanAda dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yakni kemiskinan alamiahdan karena buatan. Kemiskinan alamiah terjadi antara lain akibat sumber daya alam yangterbatas, penggunaan teknologi yang rendah dan bencana alam. Kemiskinan "buatan" terjadikarena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia, hingga mereka tetapmiskin. Maka itulah sebabnya para pakar ekonomi sering mengkritik kebijakan pembangunanyang melulu terfokus pada pertumbuhan ketimbang pemerataan.Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian: kemiskinan absolut, kemiskinanrelatif dan kemiskinan kultural. Seseorang termasuk golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untak memenuhi kebutuhan hidupminimum: pangan, sandang, kesehatan, papan, pendidikan. Seseorang yang tergolong miskinrelatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di bawahkemampuan masyarakat sekitarnya. Sedang miskin kultural berkaitan erat dengan sikapseseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkatkehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.DAMPAK DAN JENIS-JENIS KEMISKINANA. Dampak Kemiskinan
Dampak kemiskinan di Indonesia memunculkan berbagai penyakit pada kelompok risikotinggi seperti ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, dan lanjut usia. Diakui bahwa sejak krisisekonomi tahun 1997 jumlah penduduk miskin diIndonesia meningkat. Kemiskinan yang terjadidi Indonesia menyebabkan cakupan gizi rendah, pemeliharaan kesehatan kurang, lingkungan buruk, dan biaya untuk berobat tidak ada. Akibat terkena penyakit, menyebabkan produktivitas rendah, menghasilan rendah dan pengeluaran bertambah. Kemiskinan memangtidak pernah berhenti dan tidak bosan menghancurkan cita-cita masyarakat Indonesia khususnya
para generasi muda. Kemiskinan sudah banyak “membutakan” segala aspek seperti pendidikan.
Sebagian dari penduduk Indonesia lantaran keterbatasan ekonomi yang tidak mendukung,oleh contoh kecil yang terjadi di lapangan banyak anak yang putus sekolah karena menunggak SPP, siswa SD yang nekat bunuh diri karena malu sering ditagih oleh pihak sekolah, anak di bawah umur bekerja keras dengan tujuan memberi sesuap nasi untuk keluarganya, dll.Bagaimana Indonesia mau maju kalau generasi muda yang seharusnya sekolah sekarang ikutmerasakan korban faktor kemiskinan.Sekarang kemiskinan sudah memberikan dampak yang beraneka ragam mulai dari tindak kriminal, pengangguran, kesehatan terganggu, dan masih banyak lagi. Kemiskinan memangdapat menyebabkan beragam masalah tapi untuk sekarang masalah yang paling penting adalah bagaimana caranya agar anak-anak kecil yang sama sekali tidak mampu dapat bersekolah dengan baik seperti anak-anak lainnya.Pertama itulah masalah yang harus dipecahkan oleh pemerintah karena jika masalah itu tidak dapat dibereskan maka akan muncul masalah-masalah baru yang lebih banyak lagi. Dan juga banyak orang-orang miskin terkena penyakit tapi mereka sulit untuk berobat ke dokter karenamahal, walapun pemerintah sudah memberikan kartu kemiskinan Tapi itu tidak menjamin dirumah sakit.Kemiskinan memang dapat mengganggu kesejahteraan masyarakat, dan itu sangat tampak dari adanya rumah kumuh di pinggiran sungai, adanya penyakit busung lapar. Mungkinkemiskinan terjadi karena tidak dapat membiayai kehidupan secara langsung. Dan itulah yangterjadi sekarang ini, bahwa kemiskinan sekarang ada dimana-mana. Jika pemerintah tidak mengatasi masalah kemiskinan secepat mungkin, mungkin kemiskinan akan bertambah terus-

menerus. Kemiskinan tidak hanya berdampak bagi para rakyat miskin tetapi juga berdampak bagi warga sekitarnya karena kemiskinan juga dapat meningkatkan tindakan kriminalitas.Dengan tingginya angka kemiskinan di Indonesia, maka hal ini menjadi masalah tersendiri bagi negara ini dan sampai saat ini masih belum ada solusinya. Dan kemiskinan mempunyaihubungan dengan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu kemiskinan harus kita tanggulangi agar angka kemiskinan tidak semakin tinggi.B. Jenis-jenis KemiskinanSecara umum, jenis-jenis kemiskinan dapat dibagi menjadi dua, yaitu kemiskinan absolut dankemiskinan relatif. Pertama, kemiskinan absolut, di mana dengan pendekatan ini diidentifikasi jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan tertentu. Kedua, kemiskinan relatif,yaitu pangsa pendapatan nasional yang diterima oleh masing-masing golongan pendapatan.Berbeda dengan kemiskinan absolut, kemiskinan relatif bersifat dinamis dan tergantung di manaseseorang tinggal.Untuk lebih mengetahui secara pasti tingkat kemiskinan suatu masyarakat maka diciptakanindikator kemiskinan atau garis kemiskinan. Di Indonesia, garis kemiskinan BPS menggunakandua macam pendekatan, yaitu pendekatan kebutuhan dasar (basic needs approach) dan pendekatan Head Count Index. Selain itu, terdapat garis kemiskinan lainnya, yaitu gariskemiskinan Sajogyo dan garis kemiskinan Esmara. Sajogyo mendefinisikan batas gariskemiskinan sebagai tingkat konsumsi per kapita setahun yang sama dengan beras. Kelemahandari metode ini adalah hanya menggunakan acuan satu harga komoditi dan porsinya dalamanggaran keluarga, bahkan dalam keluarga miskin, menurun secara cepat.Berdasarkan kelemahan tersebut Esmara mencoba untuk menetapkan suatu garis kemiskinan pedesaan dan perkotaan yang dipandang dari sudut pengeluaran aktual pada sekelompok barangdan jasa esensial, seperti yang diungkapkan secara berturut-turut dalam Susenas.Penyebab kemiskinan menurut Kuncoro (2000:107) sebagai berikut:1.
Secara makro, kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pola kepemilikan sumber dayayang menimbulkan distribusi pendapatan timpang, penduduk miskin hanya memiliki sumber daya dalam jumlah yang terbatas dan kualitasnya rendah

2.
Kemiskinan muncul akibat perbedaan kualitas sumber daya manusia karena kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti produktivitas juga rendah, upahnya pun rendah3.
Kemiskinan muncul sebab perbedaan akses dan modal. Sendalam ismawan (2003:102)mengutarakan bahwa penyebab kemiskinan dan keterbelakangan adalah persoalan aksesibilitas.Akibat keterbatasan dan ketertiadaan akses manusia mempunyai keterbatasan (bahkan tidak ada) pilihan untuk mengembangkan hidupnya, kecuali menjalankan apa terpaksa saat ini yang dapatdilakukan (bukan apa yang seharusnya dilakukan). Dengan demikian manusia mempunyaiketerbatasan dalam melakukan pilihan, akibatnya potensi manusia untuk mengembangkanhidupnya menjadi terhambat.


Komentar
Posting Komentar